Jenderal

Jam 2.30. Oke, 6 jam lagi menuju acara yang akan saya adakan. Bukan acara besar sih, tapi entah kenapa jadi terasa ribet hanya sekedar mengadakannya saja padahal maksudnya baik. Kalau boleh jujur ini pertama kalinya saya menjadi ketua pelaksana di sebuah acara, dan jujur saya bukan tipe orang yang suka jadi pemimpin khususnya pimpinan yang benar-benar terlihat. Saya lebih suka menjadi anggota saja, sistem take and give (ada order ada barang), dan mengendalikan secara tidak langsung dengan memberikan opini-opini atau masukan kepada sang pemimpin. Kata salah satu teman saya sih, saya cocok menjadi konspirator hahaha.

Kemarin-kemarin saya sempat melakukan test kepribadian di http://www.16personalities.com, dan hasilnya menunjukkan kalau saya termasuk ke dalam tipe INTJ. Saya ga terlalu ngerti (lebih tepatnya males baca penjelasannya), tapi yang paling saya highlight adalah

1. The INTJ personality type is one of the rarest and most interesting types
2.  INTJ personalities are perfectionists
3. The INTJ personality is the ultimate “Man behind the curtain”.
4. INTJs find it very difficult to handle romantic relationships
5. Hannibal and Clarice Starling from “Silence of the Lambs” is one example of INTJ personalities

Intinya, saya tergolong kedalam makhluk langka yang perfeksionis, suka ngumpet dibalik layar, rada bermasalah sama "relationship" gara-gara saya suka ngumpet dibalik layar, dan kepribadian saya satu golongan sama Hannibal Lecter which means saya berpotensi jadi psikopat kanibal. Orang bilang, semakin malam, biasanya omongan akan semakin ngaco dan aneh, dan mungkin itu benar.

Mungkin kepribadian saya yang aneh menjadi salah satu masalah buat jenderal saya di organisasi. Jenderal saya memiliki kebiasaan yang kalau menurut saya sama dengan salah satu pemimpin di negara saya. Suka curhat kalau galau. Bedanya mungkin kalau salah satu pimpinan negara saya kalau galau bikin lagu, sedangkan jenderal di organisasi saya kalau galau dia curhat merasa lelah dan merasa ga sanggup nerusin lagi. Kalau ibarat di game, skill yang jenderal saya tidak miliki adalah skill untuk menaikkan moral dia sendiri dan pasukan. Kalau jenderalnya aja galau, apalagi pasukannya. Untungnya di divisi saya ada yang menurut saya penggalauan juga (kok divisi gue galau semua ya?) tapi seenggaknya dia bisa ngilangin galau anggota yang lain, khususnya buat gue karena dia enak buat di bully hahaha. 

Malam ini jenderal saya tanpa ada angin, hujan, atau badai mendadak mengirim pesan tengah malam yang lagi-lagi menyatakan kalau dia sudah tidak sanggup mengatur anggota-anggotanya. Mungkin saya rasa dia termasuk golongan perfeksionis yang berharap kalau anggotanya akan melakukan semua yang dia pengen dengan cepat segera dan hasil yang dicapai akan selalu sesuai keinginan. Like a robot maybe? Kalau itu benar adanya, yang saya sarankan adalah segera meredam sifat perfeksionis itu karena itu bakal nyiksa diri sendiri, jujur, based on my experience as perfectionist. Mungkin hari ini saya bakalan tanya ke jenderal dan semua pasukan setelah acara yang saya adakan selesai, karena entah kenapa saya jadi gatel pengen tahu jenderal saya tuh pengennya gimana sih? Tenang saja jenderal, anda memiliki anak buah yang baik, yang mereka butuhkan adalah semangat bukan penggalauan. Mengutip pernyataan salah seorang stand-up comedian :

"Kalau seorang presiden lebih banyak menjajakan prihatin daripada optimis, ya prihatin negaranya."

Semangat jenderal, pasukanmu tetap setia dibelakangmu
 
 
Copyright © You Are Free
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com